English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Pages

LAJU REAKSI

 

Sebelum membahas Laju Reaksi, kita akan menyinggung sedikit tentang KEMOLARAN 

Kemolaran adalah satuan konsentrasi larutan yang menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam 1 liter larutan. (ingat : setiap liter larutan, bukan pelarut).
     Kemolaran (M) sama dengan jumlah mol (n) zat terlarut dibagi volume (v) larutan. 

 



 



Contoh soal :
Sebanyak 2 gram NaOH (Ar Na = 23, O = 16, H = 1) dilarutkan dalam air
hingga volume larutan 500 mL. Hitung kemolaran ( M ) larutan tersebut!
Jawab :
Dik : gram NaOH = 2 gram

         Ar NaOH = 23, O = 16, H = 1

         Volume = 500 mL = 0,5 L

Dit : Kemolaran ( M ) =             ?

Penyelesaian :

                    








Pengenceran larutan menyebabkan konsentrasi berubah dengan rumusan :
                 V1.M1 = V2. M2
 
V1.M1 = Volume dan konsentrasi larutan awal
V2. M2 = Volume dan konsentrasi larutan hasil pengenceran.

Contoh Soal:











Pencampuran larutan sejenis dengan konsentrasi berbeda menghasilkan konsentrasi baru, dengan rumusan :

LAJU REAKSI
Laju reaksi menyatakan laju perubahan konsentrasi zat-zat komponen reaksi setiap satuan waktu: 
   
Laju pengurangan konsentrasi pereaksi per satuan waktu

Laju penambahan konsentrasi hasil reaksi per satuan waktu

Perbandingan laju perubahan masing-masing komponen sama dengan perbandingam koefisien reaksinya
******
Tujuan dari mempelajari laju reaksi adalah untuk dapat  memprediksi laju suatu reaksi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan hitungan matematis melalui hukum laju. Sebagai contoh, pada reaksi:
                   
Dimana A dan B adalah pereaksi, C dan D adalah produk dan a,b,c,d adalah koefisien penyetaraan reaksi, maka hukum lajunya dapat dituliskan sebagai berikut:

           Laju reaksi = k [A]m [B]n                 


k  = tetapan laju, dipengaruhi suhu dan katalis (jika ada)
m  = orde (tingkat) reaksi terhadap pereaksi A
n  = orde (tingkat) reaksi terhadap pereaksi
[A], [B] = konsentrasi dalam molaritas.




FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI
 1. SUHU
Kenaikan suhu dapat mempercepat laju reaksi karena dengan naiknya suhu energi kinetik partikel zat-zat meningkat sehingga memungkinkan semakn banyaknya tumbukan efektif yang menghasilkan perubahan.
Hubungan Kuntitatif perubahan suhu terhadap laju reaksi:
Hubungan ini ditetapkan dari suatu percobaan, misal diperoleh data sebagai berikut:
Dari data diperoleh hubungan:
Setiap kenaikan suhu 10 oC, maka laju mengalami kenaikan 2 kali semula, maka secara matematis dapat dirumuskan:
Vt  = laju reaksi pada suhu t

Vo = laju reaksi pada suhu awal (to).

3. Konsentrasi
Konsentrasi mempengaruhi laju reaksi, karena banyaknya partikel memungkinkan lebih banyak tumbukan, dan itu membuka peluang semakin banyak tumbukan efektif yang menghasilkan perubahan.
       ILLUSTRATION
Mana yang lebih mungkin terjadi tabrakan, di jalan lenggang atau dijalanan padat?
 


Hubungan kuantitatif perubahan konsentrasi dengan laju reaksi tidak dapat ditetapkan dari persamaan reaksi, tetapi harus melalui percobaan.
Dalam penetapan laju reaksi ditetapkan yang menjadi patokan adalah laju perubahan konsentrasi reaktan.
Ada reaktan  yang perubahan konsentrasinya tidak mempengaruhi laju reaksi
 
Orde Reaksi
Orde reaksi adalah banyaknya faktor konsentrasi zat reaktan yang mempengaruhi kecepatan reaksi.
 
**Penentuan orde reaksi tidak dapat diturunkan dari persamaan reaksi tetapi hanya dapat ditentukan berdasarkan percobaan.
Suatu reaksi yang diturunkan secara eksperimen dinyatakan dengan rumus kecepatan reaksi : 
               v = k (A) (B) 2 

persamaan tersebut mengandung pengertian reaksi orde 1 terhadap zat A dan merupakan reaksi orde 2 terhadap zat B. Secara keselurahan reaksi tersebut adalah reaksi orde 3.

Contoh soal:
Dari reaksi 2NO(g) + Br2(g) ®   2NOBr(g)
dibuat percobaan dan diperoleh data sebagai berikut:
 










Pertanyaan:
a. Tentukan orde reaksinya !
b. Tentukan harga k (tetapan laju reaksi) !

Jawab:
a. Pertama-tama kita misalkan rumus kecepatan reaksinya adalah V = k(NO)x(Br2)y : jadi kita harus mencari nilai x den y.
Untuk menentukan nilai x maka kita ambil data dimana konsentrasi terhadap Br2 tidak berubah, yaitu data (1) dan (4).
Dari data ini terlihat konsentrasi NO naik 2 kali sedangkan kecepatan reaksinya naik 4 kali maka :

2x = 4 ®   x = 2 (reaksi orde 2 terhadap NO)

Untuk menentukan nilai y maka kita ambil data dimana konsentrasi terhadap NO tidak berubah yaitu data (1) dan (2). Dari data ini terlihat konsentrasi Br2 naik 2 kali, sedangkan kecepatan reaksinya naik 2 kali, maka :

2y = 2 ®   y = 1 (reaksi orde 1 terhadap Br2)

Jadi rumus kecepatan reaksinya : V = k(NO)2(Br2) (reaksi orde 3)

b. Untuk menentukan nilai k cukup kita ambil salah satu data percobaan saja misalnya data (1), maka:
V = k(NO)2(Br2)
12 = k(0.1)2(0.1)

k = 12 x 103 mol-212det-1

3. Luas Permukaan

Bila kubus 1 cm3 dipecah menjadi dua, maka luas permukaan sentuh meningkat dua kalinya, dan permukaan sentuh tadi bereaksi dengan cairan atau gas. Hal ini merupakan contoh bagaimana penurunan ukuran partikel dapat memperluas permukaan sentuh zat.


Luas permukaan mempercepat laju reaksi karena semakin luas permukaan zat, semakin banyak bagian zat yang saling bertumbukan dan semakin besar peluang adanya tumbukan efektif menghasilkan perubahan
Semakin luas permukaan zat, semakin kecil ukuran partikel zat. Jadi semakin kecil ukuran partikel zat, reaksi pun akan semakin cepat.

4 .Katalis

Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi.

Ada 2 jenis katalis  :

1.Katalis aktif yaitu katalis yang ikut terlibat reaksi dan pada akhir rekasi terbentuk kembali.

2.Katalis pasif yaitu katalis yang tidak ikut bereaksi, hanya sebagai media reaksi saja.


Bagaimana katalis bekerja akan dibahas pada teori tumbukan

Jika teman teman ingin belajar mengenai FAKTOR yang MEMPENGARUHI LAJU REAKSI dalam bentuk swf, teman teman bisa download disini ^_^ 

Teori Tumbukan
laju reaksi akan bergantung pada tiga hal berikut:

1.Frekuensi tumbukan

2.Fraksi tumbukan yang melibatkan partikel dengan energi cukup

3.Fraksi partikel dengan energi cukup yang bertumbukan dengan arah

     yang tepat.
Syarat-syarat terjadinya suatu reaksi :

1. tumbukan efektif
  
Tumbukan yang efektif terjadi bila atom K bertumbukan dengan atom I, karena ukuran atomnya sama.

 
Makin banyak molekul yang bereaksi, makin banyak kemungkinan terjadi  tumbukan untuk menghasilkan molekul hasil reaksi.
 
2. energi tumbukan yang cukup
Energi minimum yang harus dimiliki oleh partikel pereaksi sehingga menghasilkan tumbukan efektif disebut energy pengaktifan (Ea = energi aktivasi).Semua reaksi, eksoterm atau endoterm, memerlukan energy pengaktifan.
Energi pengaktifan ditafsirkan sebagai energi penghalang (barier) antara pereaksi dan produk. Pereaksi harus didorong sehingga dapat melewati energi penghalang tersebut baru kemudian dapat berubah menjadi produk. Profil diagram energi pada reaksi eksoterm dan endoterm diberikan pada Gambar.

   
Energi pengaktifan untuk reaksi eksoterm (a) dan reaksi endoterm (b)

Thank's for visiting my Blog.... semoga Bermanfaat... @_@