English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Pages

OPTIKA FISIS


Dalam cabang ilmu fisika, setelah kita belajar mengenai optik geometri kita juga mempelajari mengenai optik fisis. dalam optik fisis ini, suatu hal yang dipelajari adalah tetap berkaitan dengan cahaya. akan tetapi, yang dipelajari adalah sifat sifat yang tidak terdefinisi dalam optik geometri. seperti yang kita ketahui, kecepatan cahaya dalam udara hampa adalah 3.108 ms-1.
sifat sifat yang ada pada cahaya adalah :

1. DISPERSI 
sifat yang dimiliki cahaya yang disebut Dispersi ini dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari hari. peristiwa yang berkaitan adalah pada terbentuknya pelangi serta sinar yang dihasilkan oleh prisma. 

       

Proses terjadinya pelangi adalah pada saat cahaya matahari datang dari belakang pengamat, direfraksikan ke dalam sebuah tetes air, kemudian ia akan dirfleksikan dari permukaan belakang tetesan air, selanjutnya direfraksikan kembali ke udara. Dalam semua prosesnya cahaya mengalami dispersi, maka terurailah cahaya putih menjadi pelangi.

Berdasarkan contoh di atas, tentunya terbesit sedikit bayangan tentang pengertian Difraksi. Difraksi berdasarkan teori adalah Peristiwa peruraian cahaya polikromatik (putih) menjadi spektrum cahaya monokromatik ( merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila , ungu).
Dan bila seberkas sinar putih (Polikromatik) mengenai batas antara dua media bening yang mempunyai indeks bias berbeda, maka selain dibiaskan, berkas sinar inipun akan diuraikan menjadi berbagai warna, hal ini secara sederhana dapat digunakan prisma sebagai media bening. 
2. INTERFERENSI
Pada sifat cahaya yang kedua ini, contoh nyata yang dapat kita amati adalah pada saat gelembung sabun yang terkena cahaya matahari, maka akan terbentuk warna warni pada gelembung tersebut. akan tetapi, terbentuknya warna tersebut bukan karena proses pembiasan. tetapi dikarenakan terjadi interferensi konstruktif dan distruktif dari sinar yang dipantulkan oleh suatu lapisan tipis. 
Interferensi sendiri adalah Perpaduan dua gelombang yang memiliki beda fase konstan (koheren). Ketika dua gelombang yang koheren menyinari/melalui dua celah sempit, maka akan teramati pola interferensi terang dan gelap pada layar. percobaan Interferensi ini Pertama kali ditunjukkan oleh Thomas Young pada tahun 1801.
gambar peristiwa interferensi cahaya. (gelembung sabun dan bulu merak )
   


Syarat  terjadinya interferensi
ØSumber harus bisa mempertahankan suatu beda fasa yang tetap   (sumber koheren).
ØSumber harus monokromatis dan menghasilkan cahaya dengan panjang gelombang sama.

3. POLARISASI
Sifat cahaya yang selanjutnya adalah Polarisasi. polarisasi ini adalah —Pengkutuban daripada arah getar dari gelombang transversal. (Dengan demikian tidak terjadi polarisasi pada gelombang longitudinal). polarisasi merupakan salah satu sifat cahaya yang bergerak secara oscillasi dan menuju arah tertentu.
bentuk polarisasi cahaya:
polarisasi cahaya disebabkan oleh beberapa hal.
a. Polarisasi akibat refleksi
Pemantulan akan menghasilkan cahaya terpolarisasi jika sinar pantul dan sinar biasnya membentuk sudut 90o. Arah getar sinar pantul yang terpolarisasi akan sejajar dengan bidang pantul. Oleh karena itu sinar pantul tegak lurus sinar bias, berlaku  i+ r = 90° atau r = 90° – ip  . sehingga, berlaku :
Photo



2. Polarisasi karena absorbsi selektif




Polarisasi ini terjadi dengan adanya bantua kristal polaroid. Polaroid sendiri mempunyaisifat meneruskan cahaya dengan arah getar tertentu dan menyerap cahaya dengan arah getar yang lain. Cahaya yang diteruskan adalah cahaya yang arah getarnya sejajar dengan sumbu polarisasi polaroid.



tahap yang terjadi adalah:

Photo

4, DIFRAKSI
sifat cahaya yang terakhir adalah Difraksi. peristiwa difraksi adalah peristiwa dimana terjadi peristiwa pembelokan arah sinarjika sinar tersebut mendapat halangan. Penghalang yang dipergunakan biasanya berupa kisi, yaitu celah sempit. berdasaekan prinsip Huygens, Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar.